Setiap manusia
didunia ini tak terkecuali siapapun itu pasti memiliki rasa takut, ketakutan
akan sebuah kegagalan, takut melakukan sebuah kesalahan. takut akan sesuatu
yang sebenarnya tidak akan pernah datang padanya serta ketakutan-ketakutan lainnya
yang kadang menghantui pikiran kita semua. Memiliki rasa takut adalah sebuah
hal yang amat sangat manusiawi, namun apakah rasa takut itu harus kita biarkan
dan kita umbar sedemikian rupa?? Tentu kita semua sepakat dengan jawaban “TIDAK”.
Thomas Carlyle pernah berkata bahwa “The first
duty of man is to conquer fear; he must get rid of it, he cannot act till then”.
Kadang dalam proses mencapai sebuah tujuan atau cita-cita, mengambil langkah
pertama untuk mulai berjalan menuju sebuah kesuksesan itu merupakan sesuatu
yang amat berat untuk dilakukan, terlalu banyak pertimbangan-pertimbangan yang
sebetulnya tidak begitu perlu untuk kita pikirkan, “bagaimana jika saya gagal??”
“bagaimana jika saya salah mengambil keputusan??” blablabla, dan banyak lagi
alasan yang sebetulnya tidak terlalu penting. Sebetulnya daripada kita
memikirkan hal yang seperti itu kenapa tidak kita mencoba untuk berfikir secara
terbalik, maksudnya kenapa tidak kita timbulkan pertanyaan yang lebih
memotivasi atau memberi semangat positif kepada diri kita?? Seperti “bagaimana
jika langkah A yang saya ambil nantinya akan berhasil?? Lalu hal apa yang harus
saya persiapkan setelah langkah A ini berhasil didapat, apakah B ataukah C??”
agaknya kalimat seperti itu akan lebih berguna bagi kita, dengan sendirinya
kita telah mempersiapkan beberapa langkah cadangan untuk mencapai tujuan kita.
Sesuai
pernyataan Carlyle tadi ketakutan memang merupakan sebuah hal yang pertama kali
harus kita taklukan sebelum akhirnya kita berani bertindak, tapi itulah mungkin
yang membedakan kita dengan mereka yang telah berhasil meraih kesuksesan, mereka
yang sukses bukan berarti mereka yang telah memiliki kemampuan finansial yang
lebih dibanding kita, tetapi mereka adalah orang-orang yang berani melawan rasa
takutnya dan mentransformasikannya menjadi sebuah kesuksesan. Bukankah jika
kita berani mengambil langkah pertama atau mengambil sebuah keputusan dalam
melakukan sebuah hal yang mungkin baru dalam hidup kita akan menghantarkan kita
kepada sebuah pengalaman yang baru pula?? Sepertinya hidup kita akan lebih
menarik dan lebih seru untuk dijalani dibanding kita hanya berdiam diri dan
membiarkan diri kita dikurung oleh ketakutan-ketakutan yang sebenarnya tidak akan
pernah terjadi, itulah mengapa memiliki pola berfikir yang positif akan sangat
membantu kita dalam mengalahkan semua ketakutan-ketakutan semu yang kita hadapi
selain daripada rasa percaya diri kita yang memang harus ditingkatkan. Ingatkah
kalian bahwa TUHAN pernah berkata bahwa “Aku adalah seperti apa yang hambaKU
persangkakan”, ini bisa berarti bahwa apa yang kita fikirkan tentang masa depan
kita sendiri akan sangat mempengaruhi keputusan TUHAN untuk memberikan rahmatnya
bagi kita semua, maka baiknya fikirkan hal yang positif bagi diri kita dan juga
orang lain, sehingga kesuksesan yang selama ini kita impikan dapat kita raih
sesuai dengan Ijin dari-Nya.
Lalu jika
sedemikian menghambatnya rasa takut dalam proses meraih kesuksesan, apakah rasa
takut itu harus benar-benar kita hilangkan?? Saya tidak sependapat dengan hal
itu, agaknya adanya rasa takut dalam diri memang sudah menjadi fitrah manusia
yang tidak bisa hilang, tetapi yang mejadi masalah disini mungkin adalah kadar
dari rasa takut itu sendiri, sesuatu yang berlebihan pun tidak akan baik, sama
seperti halnya rasa percaya diri yang berlebihan akan memicu kita melakukan hal
yang cenderung ceroboh. Kenapa tidak kita hubungkan Pola Fikir yang Positif,
rasa Percaya Diri dan rasa Takut itu sendiri menjadi satu kesatuan yang dapat
menjadi kekuatan yang ada didalam diri kita, jika harus saya ibaratkan seperti
sebuah kendaran, maka 3 hal tersebut adalah merupakan bagian Kemudi, Pedal Gas
dan juga Pedal Rem, dimana Pola fikir positif merupakan bagian kemudi/stir,
Rasa percaya diri sebagai pedal gas, serta Rasa takut itu sendiri menjadi Pedal
Rem yang menyeimbangkan kedua hal sebelumnya. Mengapa demikian?? Ijinkan saya
sedikit berasumsi, Pola Fikir yang Positif itu merupakan kendali yang
mengarahkan kemana tujuan kita, dan bagaimana tujuan kita itu dapat dicapai,
lalu rasa Percaya Diri itu sendiri merupakan pedal gas yang membuat kita berada
pada suatu kondisi yang mengharuskan kita melangkah atau bahkan berlari guna
mencapai tujuan atau cita-cita yang kita impikan, lalu apa guna Rasa Takut
sebagai pedal rem?? Ia berfungsi sebagai penyeimbang atau bisa dibilang
pengingat bahwa beberapa hal memiliki kekurangan serta kelebihannya
masing-masing, ia yang akan memberitahukan kapan kita harus berhenti melangkah
lalu kemudian kembali berlari menuju sesuatu yang kita impikan. Rasa takut itu
diperlukan untuk mencegah kita dalam melakukan hal ceroboh yang nantinya malah
merugikan diri kita sendiri atau bahkan orang lain.
Maka dari itu
lakukanlah sesuatu yang kita percayai bahwa hal tersebut baik bagi diri kita
dan juga orang lain, segera ambil tindakan untuk merealisasikannya, lawan rasa
takut akan kegagalan yang menghantui kita. Kita tidak akan pernah menjadi
benar, kita tidak akan pernah mengetahui mana yang benar bagi diri kita dan
orang lain jika kita tidak pernah melakukan kesalahan, tidak salah jika kita
mengalami kegagalan, yang salah adalah kita tidak pernah melangkah dan merubah
kegagalan tersebut menjadi sebuah kemenangan. Kadang untuk menjadi benar
kita harus masuk kedalam sebuah kesalahan, semoga kita semua menjadi orang yang sukses yang
di ridhai oleh Nya, keep that attitude, the POSITIVE MENTAL ATTITUDE!